Pernah ga sih lo semua kejebak dalam keadaan sedih mulu, marah, dan gelisah jadi satu? Keadaan di mana lo ngerasa sendirian, dan kayaknya ga ada hal yang menyenangkan disekitar lo. Yang bisa lo liat cuma temen biasa, lo ngerasa ga punya sahabat, sahabat lo itu jauh, dan lo ngerasa ga punya siapa-siapa. Lo cuma bisa senyum sebentar, dan sedih sebentar. Ketawa sedikit, habis itu suram. Gelisah. Mau ngapa-ngapain bingung. Lo cuma bisa kontak sahabat lo itu lewat hp. Kadang telepon. Dan lo harus bisa nerima keadaan dimana lo sms panjang lebar, cerita, berusaha ngembaliin keadaan lo sama sahabat lo kayak dulu, dan sahabat lo itu cuma bls dengan singkat. Padat. Dan ngga jelas. Ngga jelas karena lo bingung. Apa karena dia terlalu enjoy sama temen barunya? Atau bahkan sahabat barunya? Apa dia lagi belajar? Apa dia ngantuk? Apa moodnya emang ga enak? Apa dia sakit? Atau emang lo sendiri yang nyebelin? Dan yang lebih sakit, apa kita udah bukan sahabatnya?
Dan lagi, perubahan itu pasti ada kok. Pasti. Cepat atau lambat. Mungkin sekarang ini udah waktunya. Perubahan juga ada yang baik dan buruk kan? Kita (-umat muslim) harus bisa khusnu zhan, jangan berburuk sangka pada Allah. Hal ini diberikan karena Allah sayang sama kita. Kita diberi ujian. Allah masih memperhatikan kita. Ia ingin kita menjadi yang lebih baik. Dan yang harus diyakinin Allah ga akan memberi cobaan diluar kemampuan hamba-Nya. Ini termasuk dalam proses "Perubahan" itu sendiri. Di mana kita bisa menempatkan diri, dan mengendalikan diri diwaktu yang tepat. Insya Allah kita akan menjadi lebih baik. Lebih tegar, lebih berusaha untuk tidak mudah menangis seperti ditahun-tahun sebelumnya. Kalau ada seseorang yang pergi/menjauh dari hidup kita, itu artinya dia bukan sesuatu yang baik bagi kita. Apa yang diberikan Allah, itulah yang terbaik.
Ambil hikmahnya. Seperti pada saat lo ga tidur semaleman cuma buat bikin rangkuman pelajaran Kewarganegaraan, dan besoknya, itu guru ga mau nerima tugas lo. Tapi hikmahnya, dihari yang sama juga ada ulangan mendadak. Dan karena lo bener-bener baca dan pahamin tulisan dibuku itu sebelum lo kerjakan (-ini yang bikin lo lama ngerjain), lo udah menguasai semua materinya. Lo lancar ngerjain ulangan. Lo ga perlu gelisah tengok kanan-kiri. Dan endingnya? Ga ada remedial. Nilai lo memuaskan.
Kayak hidup ya. Harus dijalanin sejauh apapun. Dan kalo ada yang meghambat, nangis sebentar juga ga salah kok. Habis itu lo harus bangkit lagi. Jalanin. Hidup itu ga instan. Kalo lo ngerjain tugas cuma nyalin punya temen juga lo ga bakal ngerti kan? Lo cuma nikmatin hal itu sementara doang. Kepuasan disaat lo bisa ngerjain cepet tanpa mikir. Tapi habis itu? Hambatan makin banyak.Dan sekali lagi, "Perubahan" itu harus tetap ada. Apa lagi di dalam diri lo. Kalo lo kmrn bilang: "Perubahan itu pasti ada. Gua juga ga bisa larang apa-apa. Tapi gua lebih suka perubahan itu ga terjadi."
Habis itu lo nangis-nangis. Dan marah-marah sendiri. Bikin ga tenang. Dan posting dengan kata-kata kasar.
Sekarang lo harus bilang: "Perubahan itu pasti ada. Gua bisa jalaninnya. Gua percaya sama Allah. Kalo para hewan itu bisa lolos Seleksi Alam, kenapa gua ngga bisa? Gua bisa kok. Ini cuma butuh proses aja. Ini namanya adaptasi."Habis itu lo berdiri. Hapus air mata. Hapus postingan lo yang kasar itu. Dan jalanin apa yang ada di depan mata lo. Dan banyakin ibadah. Ga marah-marah. Dan berusaha bikin orang-orang disekitar lo tersenyum karena lo.
Oke itu semua kata-kata emang bener-bener lg gue rasain, hhhh gatau kenapa pas bgt semua. Jadi gue bilang sama yg punya blog, dan minta izin buat di re-post. Untung boleh. Gila yaaa semua isi hati ada disitu :( by the way, thanks a lot Caesarianda :)
No comments:
Post a Comment